Rabu, 01 Agustus 2012

Cara Membuat Website Gratis

Cara Membuat Website Gratis



Panduan membuat website dengan hosting dan domain cuma-cuma (free) dengan installer/penginstal otomatis (auto-script installer). Anda ingin membuat sebuah website yang memiliki akses ke cpanel dan dapat menyetel DNS sendiri? Ikuti tutorial di bawah.

Penting: membuat website dengan domain dan hosting tidak berbayar alitas gratis bertujuan sebagai latihan bagi pemula. Apabila berniat serius membuat website, sebaiknya memakai hosting yang berbayar atau memakai hosting gratis di blogger.com seperti alkhoirot.net ini. Karena hosting gratis umumnya sangat terbatas bandwithnya perbulan. Sehingga akan bermasalah saat pengunjung mulai banyak. Berbeda dengan hosting gratis blogger.com atau hosting berbayar.

DAFTAR ISI

  1. Daftar Domain Gratis CO.CC
  2. Daftar Membuat Akun Hosting idhostinger
  3. Cara Masuk Login Kontrol Panel idhostinger
  4. Cara Membuat Hosting Domain idhostinger
  5. Cara Pasang/Tambah NS Name Server CO.CC
  6. Cara Install Wordpress Otomatis
  7. Script CMS yang Dapat Di-Install

I. DAFTAR DOMAIN GRATIS CO.CC

1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat (sub)-domain di CO.CC. Apabila sudah punya, lewati langkah pertama ini. Apabila belum punya, silahkan Daftar Domain Gratis CO.CC.

2. Arahkan NS (Name Server) co.cc ke: server3.idhostinger.com
3. Cara tambah NS di CO.CC lihat di sini.


II. DAFTAR MEMBUAT ACCOUNT HOSTING GRATIS IDHOSTINGER.COM

idhostinger.com adalah layanan hosting gratis pertama yang dikelola oleh orang Indonesia dan memiliki layanan Cpanel dan autoinstaller. Perlu diketahui, bahwa ini merupakan satu-satunya layanan hosting gratis di dunia saat ini yang masih menyediakan fasilitas auto-installer untuk menginstall Wordpress, Joomla secara mudah dan otomatis sekali klik. Cara daftarnya mudah, ikuti panduan berikut:

1. Kunjungi idhostinger.com
2. Di Hosting Gratis -> klik Order Sekarang
3. Isi Form Pendaftaran (Nama, Email, Password). Catatan: paswword harus mengandung kombinasi huruf dan angka.
4. Beri tanda tik/centang pada "Saya setuju dengan Ketentuan Penggunaan Layanan"
5. Klik Buat Akun.
6. Cek email Anda dan klik dari idhostinger untuk aktivasi.

III. CARA LOGIN/MASUK KE CPANEL IDHOSTINGER

1. Kunjungi cpanel.idhostinger.com
2. Masuk dengan email dan password saat mendaftar.
3. Klik Login.

IV. CARA MEMBUAT HOSTING/DOMAIN DI IDHOSTINGER

1. Masuk/login ke cpanel.idhostinger.com.
2. Klik Kontrol Panel -> buat Akun Baru atau langsung klik link ini: cpanel.idhostinger.com/switcher/create
3. Beri tanda tik pada "Saya ingin menggunakan domain saya sendiri"
4. Masukkan domain co.cc Anda. Contoh, syuhud.co.cc dan isi form.
5. Klik Buat (paling bawah).

V. CARA PASANG NS NAMESERVER IDHOSTINGER DI CO.CC

Kalau Anda sudah men-setting NS CO.CC, lewatkan panduan ini dan langsung ke poin bawahnya.

1. Masuk/login ke akun CO.CC Anda di co.cc/log_in_out/login.php.
2. Masukkan NS (Name Server) berikut: server3.idhostinger.com
3. Simpan perubahan.

Cara tambah NS di CO.CC lihat di sini.

VI. CARA INSTALL WORDPRESS OTOMATIS DI CPANEL IDHOSTINGER

1. Masuk/login ke cpanel.idhostinger.com.
2. Klik Kontrol Panel -> klik Beralih
3. Di Website -> klik Penginstal Otomatis
4. Klik Install Wordpress 3.3.1
4.a. Username Administrator -> isi uername untuk login ke Wordpress. Contoh: jacko
4.b. Password administrator -> isi dengan password untuk login ke Wordpress.
5. Klik Install Wordpress. Selesai.

VII. SCRIPT CMS LAIN YANG DAPAT DIINSTALL

Anda dapat meng-install salah satu skrip CMS di bawah dengan auto-script installer (penginstal otomatis). Yang paling populer: Wordpress, Joomla, Drupal.

Wordpress
Joomla
phpBB
Simple Machines Forum
Coppermine
b2evolution
Mambo
MyBB
OsCommerce
Zen Cart™
Concrete5
Drupal
Jcow
Mediawiki
Moodle
Open Blog
Piwigo
Piwik
Prestashop
PunBB
Ikuti info terbaru Alkhoirot.net via Email Gratis. Klik di sini!

Sabtu, 26 Mei 2012

Air Terjun Lematang Indah Pagar Alam

Air Terjun Lematang Indah Pagar Alam

Jika berkunjung ke Palembang, jangan lupa mampir ke Air Terjun Lematang Indah. Terletak di Kota Pagar Alam, Propinsi Sumatera Selatan. Air Terjun Lematang Indah ini mudah anda temui, karena letaknya yang strategis di pinggir jalan, di tikungan tajam dan jalanan yang menanjak ketika anda menuju ke Kota Pagar Alam.
Ketika sampai di lokasi air terjun, anda perlu menuruni beberapa anak tangga untuk mencapai dasarnya. Deretan anak tangga tersebut menuju ke dasar Air Terjun Lematang Indah, hati-hati ketika menuruni anak tangga, terutama di saat licin akibat air hujan. Ada banyak warung dan beberapa tempat duduk jika anda ingin membeli jajanan, makanan dan minuman, atau sekedar beristirahat ketika kaki anda lelah.
Air Terjun Pagar Alam terletak di Kecamatan Dempo Utara, Propinsi Sumatera Selatan, di antara Kota Lahat dan Kota Pagar Alam yang memiliki jalan berliku dan banyak tikungan tajam. Namun karena posisi air terjun ini berada di pinggir jalan, makanya akan mudah ditemukan. Perjalanan selama menuju Air Terjun Lematang Indah ini tidak akan membosankan, karena anda akan disuguhi banyak pemandangan yang sangat indah.
Anda akan menempuh sekitar 300 kilometer untuk mencapai Air Terjun Pagar Alam dari Kota Palembang. Butuh waktu sekitar lima hingga enam jam berkendara, dan kondisi jalan relatif bagus untuk dilalui kendaraan. Beberapa orang terlihat berhenti di pinggir jalan untuk melihat keindahan air terjun tanpa harus menuruni anak tangga. Padahal, harga tiket masuk ke dalam Air Terjun Lematang Indah relatif murah, anda hanya membayar beberapa ribu rupiah saja untuk menikmati keindahan panorama alam yang sangat indah.
Selain Air Terjun Lematang Indah, Pagar Alam menyimpan banyak keindahan air terjun, karena Pagar Alam berjuluk kota seribu air terjun. Menurut Dinas Pariwisata Pagar Alam, setidaknya ada 34 air terjun yang ada di Kota Pagar Alam. Namun berhembus isu yang kurang sedap, bahwa kepemilikan sebagian air terjun tersebut adalah oleh pribadi dan pejabat daerah.
Salah satu diantara sekian banyak air terjun itulah, Air Terjun Lematang Indah yang telah lebih dahulu dikenal. Ada juga Air Terjun Mangkok di Pematang Bango, Pagaralam Utara. Nama air terjun yang lain adalah Air Terjun Rimau, Air Terjun Kincir, Air Terjun Namling, Air Terjun Pancar, Air Terjun Cungkuh 7 Tingkat, Air Terjun Tujuh Kenangan, Air Terjun Mangkok, Air Terjun Besemah, Air Terjun Muara Tenang, Air Terjun Embun, Air Terjun Alap-Alap, Air Terjun Kasih Bunda, Air Terjun Muara Siban, Air Terjun Padu Rasa, Air Terjun Talang Keling, dan Air Terjun Talang Martam

Kamis, 12 Januari 2012

HADITS TENTANG ADZAN PADA TELINGA BAYI

 

 

 

Pada kesempatan kali ini, kita akan mencoba meluruskan pemahaman mengenai sebuah hadits yang amalannya sangat populer dikalangan masyarakat kita. Berikut arti dari Hadits Adzan di telinga kanan si bayi dan iqomah di telinga kirinya maka anak itu kelak tidak akan diganggu jin: “Barang siapa dianugrahi anak kemudian ia adzan di telinga kanannya dan iqomah di telinga kirinya maka anak itu kelak tidak akan diganggu jin”Hadits ini maudhu.Ibnu Sunni meriwayatkan dalam kitab Amalul Yaumi wal-lailati halaman 200, dan juga Ibnu Asakir II/182, dengan sanad dari Ibu Ya`la bin Ala ar-Razi, dari Marwan bin salim, dari talhah bin Ubaidillah al-Uqali, dari Husain bin Ali.Sanad Tersebut Maudhu` sebab Yahya bin Ala dan Marwan bin Salim deikenal sebagai pemalsu Hadits. Disamping itu, dalam periwayatan hadits diatas ada semacam unsur meremehkan atau mengagampangkan masalah. Hal itu diutarakan oleh al-Haitsami dalam kitab Majma az Zawa`id IV/59, Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan dalam sanadnya terdapat Marwan bin Sulaiman al-Ghifari, yang oleh muhadditsin riwayatnya ditinggalkan atau tidak diterima.Almanawi pensyarah kitab al-jami`ush shaghir berkata: Hadits ini dalam sanadnya terdapat Yahya bin Ali alBajali ar-Razi. Adz Dzahabi dalam kitab adh Dhuafa` wal-Matrukin berkata: “Ia pendusta dan pemalsu ” Itulah yang dinyatakan oleh Imam Ahmad.Menurut Muhammad Nashiruddin Al-Albani, kepalsuan diatas tidak banyak diketahui ulama. Buktinya banyak ulama kondang yang mengutarakan hadits diatas tanpa menyebutkan kemaudhu`an da kedha`fannya. Hal ini terutama dilakukan oleh ulama penulis atau pembuat kitab kitab wirid atau kitab kitan fadha`il. Misalnya, Imam Nawawi mengungkapkan hadits tersebut dengan perawi Ibnu Sunni. Namun tanpa memberi isyarat atau komentar kedha`ifan dan kemaudhu`an nya.Begitu pula dengan pensyaratan yakni Ibnu Ala. Ia pun tidak menyinggung tentang sanadnya sama sekali. Setelah itu datanglah ulama generasi berikutnya yakni Ibnu Taimiyah yang dapat dilihat dalam kitab al-Kalimuth Thayyib yang diikuti oleh muridnya Ibnu Qayyim yang diutarakan dalam kitab al Wabilush Shayyib. Namun keduanya menyinggung seraya berkata bahwa dalam sanadnya terdapat kedha`ifan.Setelah keduanya, datanglah generasi ulama berikutnya atau bahkan semasa dengan keduanya, tetapi tidak menginggung atau bahkan diam seribu basa dalam mengontari sanad hadits tersebut.Pada prinsipnya, sekalipun keduanya (Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim) telah terbebas dari aib mendiamkan hadits atau riwayat dha`if, namun tetap tidak bebas dari pengungkapan kedha`ifan suatu hadits. Maksudnya, apabila mengetahui kedha`ifan hadits tadi mengapa mereka masih mengutarakannya? Itu berarti hanya merupakan pernyataan kedha`ifan hadits tersebut dan bukannya menunjukan kemaudhu`an nya. Apabila tidak demikian maka sudah sepantasnya kedua imam yang agung itu tidak mengutarakan hadits tersebut diatas. Inilah yang pasti akan di pahami oleh orang orang yang meneliti dan mau menelaah kitab atau karya tulis kedua imam tadi.Yang membuat Muhammad Nasiruddin Al-Albani khawatir ialah para ulama generasi sesudah beliau menjadi terkecoh hingga dengan lantang berkata: “Tidak apa-apa karena hadits dha`if pun dapat dipakai untuk mengamalkan fadha`ilu-a`mal (amalan amalan yang mulia). Yang terjadi kemudian bahkan hadits itu dijadikan penguat hadits dha`if lainnya dengan meremehkan syarat mutlak yang harus ada yaitu hendaknya hadits tersebut tidak terlalu dha`if derajatnya. Sebagai bukti ialah apa yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dengan sanad dha`if dari Abi Rafi` yang berkata: Aku telah melihat Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam mengumandangkan adzan pada telinga Hasan bil Ali ketika dilahirkan oleh Fatimah binti Muhammad.Imam Tirmidzi berkata Hadits ini shahih dan hendaknya di amalkan dengan dasar hadits tersebut. kemudian pensyarahnya yakni al-Mubar Kafuri setelah menjelaskan kedha`ifan sanad nya dengan dasar pernyataan para ulama, berkata: Apabila ditanya; bagaimana mungkin dapat diamalkan sedangkan hadits itu dha`if, maka jawabannya ialah: Memang benar hadits tersebut dha`if, akan tetapi menjadi kuat dengabn adanya riwayat lainnya yaitu hadits dari Husain bin Ali, yang di riwayatkan oleh Bau Ya`la al-Maushili dan Ibnu Suni”Coba kita perhatikan, Bagaimana mungkin hadits menjadi kuat atau dapat dikuatkan dengan adanya hadits maudhu? Dari mana datangnya kaidah tersebut? Sungguh yang demikian itu tidak ada kamusnya dalam sejarah para muhadditsin pada masa lalu hingga hari Qiyamat nanti. Menurut Muhammad Nasiruddin Al-Albani, yang demikian ini dapat terjadi tidak lain karena tidak mengenal kemaudhu`an hadits Husain bin Ali diatas dan juga karena terkecoh oleh komentar atas termuatnya riwayat tersebut dalam karya tulis ulama terkenal atau ulama yang dianggap menjadi panutan.Memang benar untuk menguatkan hadits Abi rafi yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi itu adalah: adanya riwayat atau hadits atau hadits Ibnu Abbas yaitu: “Sesungguhnya Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam telah mengumandangkan adzan pada telinga Hasan bin Ali ketika lahir dan mengumandangkan iqamah pada telinga kirinya. (Hadits tersebut telah dikeluarkan oleh Baihaqi dalam kitab Syi`b Iman berbarengan dengan hadits Hasan bin Ali)Kemudian Baihaqi berkata: “Kedua hadits tersebut dalam sanadnya terdapat kedha`ifan”. Pernyataan baihaqi tersebut telah diutarakan oleh Ibnu Qayyim dalam kitab at-Tuhfah halaman 16.Namun tampaknya sanad hadits ini lebih baik ketimbang sanad hadits Hasan bin ali yang dapat dijadikan kesaksian atau penguat bagi hadits Rafi tadi. Bila demikian masalahnya, maka riwayat inilah sebagai penguat adanya adzan pada telinga sang bayi saat dilahirkan seperti tercantum dalam hadits Rafi riwayat Imam Tirmidzi tadi. Adapun mengenai mengumandangkan iqomah pada telinga kiri adalah riwayat gharib (asing).Namun kita kembali lagi pada pernyataan Imam Baihaqi bahwa “Kedua hadits tersebut dalam sanadnya terdapat kedha`ifan”. Dan Bagaimana mungkin hadits menjadi kuat atau dapat dikuatkan dengan adanya hadits maudhu? yang menurut Muhammad Nasiruddin Al-Albani, yang demikian ini dapat terjadi tidak lain karena tidak mengenal kemaudhu`an hadits tersebut dan juga karena terkecoh oleh komentar atas termuatnya riwayat tersebut dalam karya tulis ulama terkenal atau ulama yang dianggap menjadi panutan. Wallahu a`lam bish showab
(Sumber Rujukan: Silsillah hadits2 dhoif dan maudhu, Hadits NO 321, Asy-Syaikh Nasiruddin Al Albani)

Dia Mencium Bau Surga

Di dalam sebuah hadits yang bersumber dari Abu Hurairah rhodiyallaahu ‘anhu, Rasululllah shollallaahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, " Ada tujuh golongan orang yang mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan selain dari naunganNya... diantaranya, seorang pemuda yang tumbuh dalam melakukan ketaatan kepada Allah."
Dan di dalam sebuah hadits shohih yang berasal dari Anas bin an-Nadhr rhodiyallaahu ‘anhu, ketika perang Uhud ia berkata,"Wah .... angin surga, sunguh aku telah mencium wangi surga yang berasal dari balik gunung Uhud."
Seorang Doktor bercerita kepadaku, " Pihak rumah sakit menghubungiku dan memberitahukan bahwa ada seorang pasien dalam keadaaan kritis sedang dirawat. Ketika aku sampai, ternyata pasien tersebut adalah seorang pemuda yang sudah meninggal - semoga Allah merahmatinya -. Lantas bagaimana detail kisah wafatnya. Setiap hari puluhan bahkan ribuan orang meninggal. Namun bagaimana keadaan mereka ketika wafat? Dan bagaimana pula dengan akhir hidupnya?
Pemuda ini terkena peluru nyasar, dengan segera kedua orang tuanya -semoga Allah membalas segala kebaikan mereka- melarikannya ke rumah sakit militer di Riyadh. Di tengah perjalanan, pemuda itu menoleh kepada ibu bapaknya dan sempat berbicara. Tetapi apa yang ia katakan? Apakah ia menjerit dan mengerang sakit? Atau menyuruh agar segera sampai ke rumah sakit? Ataukah ia marah dan jengkel ? Atau apa?

Orang tuanya mengisahkan bahwa anaknya tersebut mengatakan kepada mereka, ‘Jangan khawatir! Saya akan meninggal ... tenanglah ... sesungguhnya aku mencium wangi surga.!' Tidak hanya sampai di sini saja, bahkan ia mengulang-ulang kalimat tersebut di hadapan para dokter yang sedang merawat. Meskipun mereka berusaha berulang-ulang untuk menyelamatkannya, ia berkata kepada mereka, ‘Wahai saudara-saudara, aku akan mati, maka janganlah kalian menyusahkan diri sendiri... karena sekarang aku mencium wangi surga.'
Kemudian ia meminta kedua orang tuanya agar mendekat lalu mencium keduanya dan meminta maaf atas segala kesalahannya. Kemudian ia mengucapkan salam kepada saudara-saudaranya dan mengucapkan dua kalimat syahadat, ‘Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah' Ruhnya melayang kepada Sang Pencipta subhanahu wa ta'ala.
Allahu Akbar ... apa yang harus aku katakan dan apa yang harus aku komentari...Semua kalimat tidak mampu terucap ... dan pena telah kering di tangan... Aku tidak kuasa kecuali hanya mengulang dan mengingat Firman Allah subhanahu wa ta'ala, " Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat." (Ibrahim : 27)
Tidak ada yang perlu dikomentari lagi.
Ia melanjutkan kisahnya,
"Mereka membawa jenazah pemuda tersebut untuk dimandikan. Maka ia dimandikan oleh saudara Dhiya' di tempat pemandian mayat yang ada di rumah sakit tersebut. Petugas itu melihat beberapa keanehan yang terakhir. Sebagaimana yang telah ia ceritakan sesudah shalat Magrib pada hari yang sama.
  1. Ia melihat dahinya berkeringat. Dalam sebuah hadits shahih Rasulullaah Shallallaahu ‘alahi wasallam bersabda, "Sesungguhnya seorang mukmin meninggal dengan dahi berkeringat". Ini merupakan tanda-tanda khusnul khatimah.
  2. Ia katakan tangan jenazahnya lunak demikian juga pada persendiannya seakan-akan dia belum mati. Masih mempunyai panas badan yang belum pernah ia jumpai sebelumnya semenjak ia bertugas memandikan mayat. Pada tubuh orang yang sudah meninggal itu (biasanya-red) dingin, kering dan kaku.
  3. Telapak tangan kanannya seperti seorang yang membaca tasyahud yang mengacungkan jari telunjuknya mengisyaratkan ketauhidan dan persaksiannya, sementara jari-jari yang lain ia genggam.
Subhanalllah ... Sungguh indah kematian seperti itu. Kita memohon semoga Allah subhanahu wa ta'ala menganugrahkan kita khusnul khatimah.
Saudara-saudara tercinta ... kisah belum selesai...
Saudara Dhiya' bertanya kepada salah seorang pamannya, apa yang ia lakukan semasa hidupnya? Tahukah anda apa jawabnya?
Apakah anda kira ia menghabiskan malamnya dengan berjalan-jalan di jalan raya?
Atau duduk di depan televisi untuk menyaksikan hal-hal yang terlarang? Atau ia tidur pulas hingga terluput mengerjakan shalat? Atau sedang meneguk khamr, narkoba dan rokok? Menurut anda apa yang telah ia kerjakan? Mengapa ia dapatkan husnul khatimah (insyaAllah -red) yang aku yakin bahwa saudara pembaca pun mengidam-ngidamkann ya; meninggal dengan mencium wangi surga.
Ayahnya berkata, "Ia selalu bangun dan melaksanakan shalat malam sesanggupnya. Ia juga membangunkan keluarga dan seisi rumah agar dapat melaksanakan shalat Shubuh berjama'ah. Ia gemar menghafal al-Qur'an dan termasuk salah seorang siswa yang berprestasi di SMU."
Aku katakan, "Maha benar Allah" yang berfirman (yang artinya-red)
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Rabb kami ialah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): ‘Janganlah kamu takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.' Kamilah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari (Rabb) Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Fhushilat:30- 32)
--------
Diambil dari : Serial Kisah Teladan Karya Muhammad bin Shalih Al-Qahthani, sebagaimana yang dinukil dari Qishash wa ‘Ibar karya Doktor Khalid al-Jabir.


 

 

 

asal - usul besemah


Penjalang di Besemah Libagh, dan Puyang Riye Lasam menjadikan keturunan. Sumbay Ulu Lurah. Tentang asal-usul suku Besemah, versi lalin menceritakan bahwa ada seorang ?Wali Tua? dari salah satu anggota keluarga Kerajaan MajapahitSampai sekarang masih belum jelas dari mana sebenarnya asalusul suku Besemah. Apakah teori-teori tentang perpindahan penduduk yang diikuti sekarang berlaku juga bagi suku besemah, masih diliputi kabut rahasia.Selain cerita rakyat yang tetap hidup dan berkembang di Besemah, mengenai asal- usul suku Besemah, seorang pengelana bangsa Inggris, E.Presgrave, yang mengunjungi daerah Besemah, memberikan cerita dalam The Journal Of The IndianCerita tentang asal-usul suku Besemah sangat mistis, irasional, dan sukar dipercaya kebenarannya. Masalahnya bukan persoalan benar atau salah, dipercaya atau tidak, akan tetapi unsur yang sangat penting dalam mitos atau legenda adalahMenurut Kamil Mahruf, Nanang Soetadji, dan Djohan Hanafiah dalam bukunya Pasemah Sindang Merdika, asal usul orang Pasemah dimulai dengan kedatangan Atong Bungsu, yaitu nenek moyang orang Pasemah Lampik Empat dari Hindia Muka untukPuyang-puyang yang diyakini secara lokal seperti Puyang Atung Bungsu di Besemah, Puyang Ranggonang di Sekayu, Puyang Senuro di dusun Senuro, Puyang Dayang Rindu di Daerah Ogan, Puyang Kemiri di dusun Kunduran Ulu Musi, dan lain sebagainya. Tetapi ada juga puyang yang Puyang Kemiri: Pesan-pesan dan Asal-usul Empat Lawang · Rejung: Irama Sungai yang Menganyutkan · Seniman Kecewa, Tidak Ada Sriwijaya dalam “Glory of Sriwijaya” Sea Games · Besemah dan Mitos Atung Bungsu

pecahan subsuku Semende yang tersebar di wilayah ini. (masukkan peta bahasa Besemah dan bahasa besemah dialek semende di lampung) (Bagian dari buku karangan Yudi Herpansi dkk, 2007. Atung Bungsu, Sejarah Asal-usul Jagat Besemah)

Mengenai asal-usul suku Besemah, hingga saat ini masih diliputi kabut rahasia. Yang ada hanyalah cerita-cerita yang bersifat legenda atau mitos, yaitu mitos Atung Bungsu, yang merupakan salah satu di antara 7 orang anak ratu (= raja)

Selasa, 03 Januari 2012

Hanya Denganmu Sayang



Di saat apa yg ku rasakan saat ini,
hanya lah kata setia dlm hatiku,
di saat apa yg ku inginkan saat ini,
hanyalah bersanding dgn mu seorang,

di saat ku sendiri melawan hari” ku,
hanyalah rasa rindu ku kpd mu,
Apakah kau merasakan apa yg ku rasakan,
apakah kau menginginkan apa yg aku inginkan,

dengarlah kata hati ku ini utk mu,
jangan lah kau berfikir utk meninggalkan ku,
karena dlm benak ku tak pernah sedikit pun terbesit utk meninggalkan mu,
selama nafas ini masih berhembus,

Dan tuhan masih memberikan kesempatan pada diriku,
utk menjaga mu,
menyayangi mu,
mencintaimu

dan membahagiakan mu,
sampai akhir’a tuhan mengambil ku utk selama’a.
Hanya denganmu
Untukmu Ibu


Saat pertama ku melihat dunia ini..
Ketika engkau melahirkan aku, ibu..
Ku menangis mengsyaratkan bahagiaku..
Melihat indahnya dunia ini..

Beribu do’a ku ucapkan untukmu..
Agar jiwa dan ragamu sehat selalu..
Tak ada kata yang bisa kungkapkan..
Untuk mengucapkan terimakasih ibu..


Tanpamu ku tak mungkin ada..
Tanpamu ku tak mungkin bisa berjalan..
Melewati juta’an kisah hidup ini..
Dengan ketegaran yang kau ajarkan..

Ya allah ya tuhanku..
Berikanlah beliau umur yang panjang..
Kesehatan tubuh yang tak terbatas..
Agar aku bisa berbakti kepadanya..

Ibu.. oh.. ibu..
Jasamu akan selalu ku ingat..
Sampai kapanpun akan selalu ku ingat..
Hingga ragaku tak bernyawa..