CERITA PENDEK
PERJUANGAN HIDUPKU DALAM MENUNTUT
ILMU
DISUSUN OLEH :
NAMA : ERWIN
NIM :
KELAS : I. B
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ PALEMBANG
CABANG KOTA PAGARALAM
TAHUN 2014
Perkenalkan nama saya supardin,
biasa disapa adin saya anak pertama dari lima bersaudara. Saya lahir dari
keluarga yang sangat sederhana, walaupun demikian saya memiliki motivasi yang
sangat besar dalam hal dunia pendidikan. perjuangan saya bisa dikatakan sangat
ekstrim, dan penuh tantangan bukan berati perjuangan saya menjadi pupus, justru
hal tersebut yang membuat saya kian semangat.
Kepahitan itu kian membuat
kehidupan keluarga ku terpukul, setelah ayah ku pergi meninggalkan kami semua,
tentu semua tanggung jawab dibebankan kepada ibu. Mengingat usia kami yang
masih sangat kecil dan masih membutuhkan kasih sayang.
Seiring berjalanya waktu dan
usiaku pun kian bertambah, kini aku berumur 7 tahun tentu di umur seperti itu
sudah selayaknya aku harus mulai masuk dunia pendidikan sekolah dasar, melihat
kehidupan keluarga yang kian memburuk membuat ku kian giat menuntut ilmu. Demi
satu tujuan yaitu ingin membahagiakan ibu ku.
Waktu terus bergulir dan kini aku
pun naik ke kelas dua sekolah dasar. Tentu biaya kian tahun makin bertambah,
maklum pada saat itu belum ada program wajib belajar Sembilan tahun. ibu ku pun
kian semakin kesulitan untuk membiayaiku. Bahkan sempat terdengar di telingaku
perkataan ibu ku yang menginginkan agar aku berhenti sekolah, karena tak
sanggup lagi dengan biaya yang semakin bertambah, hal terebut tentu membuatku kian
terpukul.
Senada ibu pun mngatakan “Nak…
maafkan ketidaksanggupan ibu dalam mengurus kamu, ibu rasa perjuangan mu untuk
menimba ilmu cukup sampai disini, ibu tidak memiliki apa-apa sekarang. Jadi
maafkan ibu”.
Mendengar hal tersebut membuat ku
terhenyak sejenak, terlintas di pikiran ku akankah semua ini akan berakhir..?
Mendengar hal tersebut tentu
membuat sanak keluarga ku merasa empati kepada keadaan ku, merasa tidak ingin
aku putus sekolah aku pun dibawa keluar kota. tante NAFSIA lah yang membawa ku
dan membiayai semua kebutuhan ku. Meski demikian bukan berati aku bisa
bersantai, maklum sebaik-baiknya seorang tante tidak lah lebih baik dari
seorang ibu.
Hari yang dinantikan pun tiba,
tepatnya pada tanggal 22 november 1997 aku didaftarkan di SDN REO II. Sebuah
sekolah dasar negeri yang berada di kecamatan REOK dan berkabupaten MANGGARAI,
hari pun telah berganti waktu terus bergulir aku mulai masuk sekolah di hari
pertama ku di sekolah baru. Rasa gembira pun terpancar di raut wajah ku,
menggingat aku dapat melanjutkan sekolah ku.
Lonceng sekolah pun berbunyi
menandakan waktu pelajaran usai, aku pun berkemas dan bergegas meninggalkan
ruangan, untuk segera pulang bersama teman baru ku.
Sesampai di rumah akupun langsung
di suguhkan dengan sebuah baskom kecil yang berisikan kue lemet.
“Din hari ini kamu mulai
berjualan kue, ini kuenya dan skarang juga kamu mulai berjualan”
“tapi tante saya kan belum makan,
bisa kah saya berjualan setelah makan..?”
“oh.. tentu silakan .. tapi
jangan lama ya.. makannya..”
“ia tante..”
Setelah makan aku pun bergegas
untuk berjualan, langkah demi langkah aku menatih kan kaki ku, bersuara kan
merdu bertedu kan mata hari yang cukup panas, soalnya aku berjualan tepat pada
pukul 14:00 tentu cuaca masih panas.. badan bercucuran keringat dan aku pun
mulai bersuara lantang.
“Bu, Kue.. kue.. bu kue bu..”
Waktu pu kian semakin sore, kue
pun semua habis, dengan hati yang amat senang aku pun bergegas untuk pulang.
Dan memberikan semua uang hasil jualan ku hari ini kepada tante ku.. itulah kegiatan
sehari-hari ku setelah sepulang sekolah..
Waktu bergulir sangat cepat dan
sekarang aku sudah lulus dan ingin melanjutkan pendidikan ku ketingkat SLTP,
aku pun mulai mendaftarkan diri hati ku pun kian bertambah senang dapat
melanjutkan sekolah.. dengan semangat aku kian giat belajar, agar dapat naik
kelas alhasil usaha ku rupanya tak sia-sia, aku dapat naik ke kelas berikutnya,
sampai akhirnya lulus pada tahun 2005 dan mendapat kan nilai yang sangat
memuaskan.
Setelah lulus SLTP, aku pun ingin
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Tapi sayang harapan itu
hampir sirna akibat tante ku tak dapat melanjutkan ku ke tingkat SMA,
dikarenakan suaminya mengalami kecelakaan kerja dan harus membutuh kan biaya
yang cukup banyak untuk keperluan pengobatan Dan lain lain.
Aku pun kembali di belit cobaan
yang amat berat, dengan hati yang amat sedih aku pun menerima dengan hati yang
lapang. Dalam hati kecil terucap akankah ini semua akan berahir sampai
disini..?
Karena keadaan yang tidak
memungkinkan lagi untuk melanjutkan sekolah aku pun kembali ke kampung halaman
ku. Setelah di kampung akupun mulai memikirkan bagaimana caranya agar aku dapat
melanjutkan pendidikanku. Sebab aku memiliki impian yang sangat besar dalam
dunia pendidikan. Karena merasa iBu ku sudah tak sanggup lagi membiayai ku. Aku
pun mulai meencari pekerjaan, apapun itu yang terpenting aku dapat bersekolah
kembali..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar